Tuesday, 16 February 2016

Burung Maleo , Satwa Endemik Asal Sulawesi





Burung Maleo merupakan satwa endemik yang hanya terdapat di Pulau Sulawesi. Pulau Sulawesi memang lah pulau yang unik karena memiliki banyak  koleksi satwa endemik. Namun banyak dari satwa tersebut yang terancam kelestariannya karena perkembangan populasi manusia.  Yah salah satunya Burung Maleo sendiri sehingga pemerintah menetapkannya sebagai satwa yang dilindungi.

Burung Maleo ini memiliki ciri-ciri fisik berwarna hitam di bagian atas dan berwarna putih di bagian bawahnya dengan panjang tubuh sekitar 55 cm. Burung ini memiliki jambul ataupun semacam tonjolan di kepalanya yang keras berwarna hitam. Saat ini kawasan yang menjadi pusat penyelaman Burung Maleo yaitu di hutan tropis Taman Nasional Bogani di perbatasan Sulawesi Utara – Gorontalo dan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Pemerintah sangat ketat dalam mengawal penyelamatan burung ini dari kepunahan.


Burung Maleo termasuk burung yang setia karena hanya memiliki satu pasangan hingga mati. Sekali bertelur burung maleo hanya menghasilkan satu butir telur saja. Ukuran telur burung maleo sekitar lima kali ukuran telur ayam kampung. Telur ini sangat kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak burung maleo. Biasanya Burung Maleo bertelur di tempat berpasir di pantai ataupun di hutan yang memiliki kehangatan tinggi dan biasanya menjadi tempat langganan bagi burung Maleo untuk bertelur. Telur burung maleo dikubur dan ditinggalkan oleh induknya tanpa pengeraman. Telur tersebut baru akan menetas setelah sekitar 60 hingga 80 hari kemudian. Setelah menetas anak burung Maleo akan langsung memiliki bulu ditubuhnya dan dapat langsung terbang, hal ini dikarenakan kandungan nutrisinya yang tinggi tadi. Disinilah burung Maleo mulai menjalani hidupnya secara mandiri.

Burung ini biasanya memangsa serangga-serangga kecil, biji-bijian, cacing dan tergolong pemakan segala. Burung ini diperkirakan memiliki daya jelajah hingga puluhan kilometer untuk mencari makanan. Adapun predator dari burung ini meliputi kucing hutan, ular, Biawak anjing, namun yang paling berkontribusi sehingga mendekati kepunahan yaitu manusia. Dimana sering diburu dan diambil telurnya serta ekosistemnya ynag semakin menyempit. Pada tahun 1900 an populasi Burung ini sangat menurun drastis hingga 90 persen.

Namun saat ini berkat usaha dari berbagai pihak diharapkan burung Maleo dapat diselamatkan dari kepunahan . dan tetap dapat menjadi kebanggaan Sulawesi sebagai satwa endemiknya. Semoga saja kedepannya keindahan dan keunikan Burung Maleo dapat terus dinikmati secara langsung. Bukan hanya tinggal kenangan saja dalam buku-buku dan video saja. 

No comments:

Post a Comment