papan nama benteng rotterdam |
Makassar yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia
memiliki sejarah yang panjang di Bumi Nusantara ini. Makassar sudah menjadi pusat
perdagangan sejak sekitar abad XIV pada masa kerajaan Gowa-Tallo. Sebagai
kerajaan besar di timur Indonesia, kerajaan ini menjadi salah satu yang
melakukan perlawanan sengit terhadap Belanda di masa lalu.
Peninggalan sejarah kerajaan Gowa yang masih dapat dilihat
sampai saat ini yaitu Fort (Benteng) Rotterdam. Apabila dilihat dari namanya,
Benteng ini bukanlah peninggalan Kerajaan Gowa namun lebih ke peninggalan Belanda
di Indonesia. Yah dahulu benteng ini merupakan benteng kerajaan Gowa, tapi
setelah Belanda memenangkan peperangan dan terjadinya perjanjian Bongaya (18
November 1667) maka Kerajaan Gowa dipaksa menyerahkan Benteng ini kepada pihak
Belanda. Setelah inilah benteng ini diberi nama Fort Rotterdem yang diambil
dari nama kampung halaman Gubernur Jenderal Cornelis Spelmenn
di Belanda.
pintu masuk fort rotterdam |
Benteng Rotterdam ini yang dulunya bernama Benteng Jum’pandang (Ujung Pandang)
dibangun oleh I manrigau Daeng Bonto Karaeng
Lakiung Tumapa’risi’ kallona pada tahun 1545 yang merupakan Raja Gowa yang
kesembilan. Sejak dibangun pertama kali
benteng ini menggunakan bahan dasar tanah liat yang selanjutnya oleh Raja Gowa
keempat belas, Sultan Alauddin diperbaiki untuk lebih memperkuat benteng dengan
menggantinya dengan batu padas dari Pegunungan Karst di sebelah utara Makassar.
Dari segi bentuk benteng ini memiliki bentuk seperti penyu yang menghadap ke
barat dan siap turun ke laut. Berdasarkan segi filosofisnya, penyu merupakan
hewan yang hidup di darat dan di laut yang bermakna bahwa Kerajaan Gowa mampu berjaya
di Lautan dan di darat. Oleh karena itu benteng ini biasanya juga disebut Benteng Panyyua (Penyu) karena
bentuknya tersebut. Setelah raja Gowa keenam belas, Sultan Hasanuddin terdesak dalam perang melawan Belanda maka dengan
perjanjian Bongaya Belanda mengambil alih benteng Ujung Pandang ini dan
mengganti namanya dengan Fort Rotterdam. Dan menjadi pusat pemerintahan belanda
di Makassar dalam menguasai jalur perdagangan di Indonesia timur saat itu. Akibat
perang tersebut banyak bagian dari benteng yang rusak sehingga diperbaiki
kembali dengan selera arsitektur Belanda.
salah satu bangunan dalam fort rotterdam |
Saat ini Fort Rotterdam berada dalam wilayah administrasi
Kota Makassar, berada kurang lebih 2 km di sebelah utara pantai Losari. Benteng
ini menjadi tempat rekreasi sejarah dan pusat kebudayaan yang ada di Makassar. Di
dalam benteng ini juga terdapat museum Lagaligo yang meyimpan berbagai macam
peninggalan kebudayaan Sulawesi. Sebagai pusat kebudayaan hingga saat ini di
Fort Rotterdam sering diadakan kegiatan kesenian dan kebudayaan daerah untuk
melestar
ikan budaya setempat. Jika ke Kota Makassar, Fort Rotterdam dapat menjadi salah satu daerah tujuan untuk mengenang kejadian bersejarah di masa lalu.
No comments:
Post a Comment