Friday, 18 March 2016

Satwa-Satwa Unik dari Sulawesi


Indonesia dibagi atas tiga wilayah atas persebaran flora dan fauna. Ketiga daerah tersebut yaitu bagian barat yang mirip flora fauna dari daratan Asia yang kemudian disebut daerah Asiatis, bagian timur yang mirip flora fauna Australia disebut daerah Australis. Dan diantara keduanya terdapat daerah pe
ralihan antara daerah dari Asiatis dan Australis. Daerah Asiatis dan peralihan dibatasi oleh garis Wallace, dan daerah Australis dan peralihan dibatasi oleh garis Weber.

Pulau Sulawesi sendiri berada di tengah-tengah sebagai daerah peralihan. Sebagai daerah peralihan ternyata pulau Sulawesi memiliki keunikan tersendiri dari daerah lain. Di pulau ini banyak ditemui satwa endemik yang tidak ditemukan di daerah lain.

Berikut ini satwa endemik yang dimiliki oleh pulau Sulawesi

Anoa
Anoa merupakan hewan mamalia yang mirip dengan kerbau, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Hewan ini hanya dapat ditemui di daratan pulau Sulawesi. Spesies anoa terdiri dari dua kelompok yaitu Anoa Pegunungan dan Anoa Dataran Rendah. Anoa menyukai hidup di hutan-hutan yang belum terjamah oleh manusia. Saat ini hewan ini terancam punah akibat perburuan yang dilakukan oleh manusia.





Burung Maleo

Burung yang memiliki ciri-ciri fisik berwarna hitam di bagian atas dan berwarna putih di bagian bawahnya ini hanya terdapat pada pulau Sulawesi juga. Konon burung ini merupakan burung yang setia karena hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Untuk saat ini ada dua tempat yang menjadi pusat penyelamatan burung Maleo dari kepunahan yaitu Taman Nasional Bogani di perbatasan Sulawesi Utara – Gorontalo dan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Burung Maleo tidak mengerami telurnya yang berukuran 5 kali telur ayam kampung. Untuk menetaskan telurnya, Maleo mengubur telurnya di pasir yang hangat. Sekali bertelur hanya menghasilkan satu butir telur, dan sangat kaya akan nutrisi untuk bekal awal  anak burung Maleo yang harus langsung mandiri

Kura-kura Hutan Sulawesi
Kura-kura ini juga diberi nama sebagai Kura-kura Paruh Betet lantaran mulutnya yang meruncing menyerupai Paruh Burung Betet. Kura-kura ini dimasukkan kedalam 25 daftar kura-kura paling langka dan terancam punah di dunia. Hewan ini sering menjadi hewan buruan sebagai bahan makanan dan hewan peliharaan yang mengancam kelangsungan hidupnya di alam bebas. Persebaran habitatnya berada pada pulau Sulawesi.


Tarsius
Tarsius merupakan primata yang sangat kecil, sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia walaupun bukan termasuk jenis monyet. Ukurannya hanya berkisar dari 10 – 15 cm dengan bobot 80 gram bahkan ada jenis yang kurang dari 10 cm. Saat ini diketahui hanya terdapat 9 jenis tarsius di dunia ini. Dua jenis terdapat d Filipina dan sisanya terdapat di Indonesia, khususnya Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Hewan ini memang masuk ke dalam kawasan daerah peralihan.

Tarsius termasuk hewan nocturnal yang hanya beraktivitas pada malam hari. Menghabiskan hidupnya diantara dahan-dahan pepohonan. Tarsius dapat melompat sejauh 3 meter untuk berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Dia berburu serangga-serangga kecil namun terkadang juga memangsa reptile kecil dan burung. Ciri-ciri unik lainnya yang terdapat pada hewan ini yaitu mata yang lebar, kepala yang dapat diputar 180 derajat ke kanan dan kekiri untuk mengintai mangsanya serta telinga yang dapat digerakkan.Saat ini termasuk ke dalam satwa yang harus dilindungi karena populasinya yang berkurang drastis

Babirusa
Hewan ini mirip dengan babi tetapi memiliki taring panjang pada moncongnya yang mencuat kebelakang hingga mata. Taring ini juga berfungsi melindungi matanya dari duri rotan di hutan. Panjang tubuhnya berkisar 85 – 100 cm dengan tinggi 65 – 80 cm dan berat kurang lebih 100 kg.
Babirusa biasa hidup sendiri atau dengan berkelompok kecil dengan satu ekor pejantan sebagai pimpinannya. Biasanya akan mencari makan dari sore hingga malam hari dengan memakan segala (omnivore) baik itu buah-buahan yang jatuh hingga serangga-serangga kecil. Persebaranya di hutan tropis Sulawesi hingga ke beberapa pulau di Maluku. Babirusa termasuk satwa endemic daerah tersebut.

Kera Hitam Sulawesi

Kera hitam Sulawesi merupakan primata yang hanya terdapat di pulau Sulawesi dan sekitarnya. Memiliki ciri khusus berwarna hitam dengan jambul di kepalanya dan pantatnya berwarna merah muda. Pada bagian wajah tak memiliki bulu. Ekornya hanya memiliki panjang sekitar 20 cm yang berbeda dengan monyet lai yang ekornya relatif panjang sehingga sekilas tak memiliki ekor. Monyet jenis ini merupakan yang monyet terbesar di Sulawesi. Dengan panjang tubuh sekitar 45 – 55 cm. Kera hitam Sulawesi hidup berkelompok dengan kurang lebih 10 anggota dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 3. Saat ini hewan ini juga telah terancam punah akibat diburu oleh manusia.

No comments:

Post a Comment